BIB Lembang Tak Hanya Produksi Semen Beku, Kini Jadi Mitra Pendidikan Nasional
Bekasi — Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperluas jejaring kerja sama strategis dengan dunia pendidikan tinggi dalam rangka memperkuat kualitas sumber daya manusia di sektor peternakan dan kesehatan hewan. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dan Universitas Medika Suherman (UMS) Bekasi, Selasa (24/6/2025).
MoU ini menjadi bagian penting dari proses pendirian Fakultas Kedokteran Hewan di UMS, dan mencakup tiga ruang lingkup utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BIB Lembang, Gun Gun Gunara, dan Rektor UMS, Triseu Setianingsih, dalam rangkaian Lokakarya Pendirian Fakultas Kedokteran Hewan yang digelar di kampus UMS.
“Sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen PKH, BIB Lembang memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan populasi ternak melalui produksi dan distribusi semen beku unggul,,” ujar Gun Gun Gunara.
Lebih jauh, Gun Gun menegaskan bahwa kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi menjadi bagian dari strategi Kementan untuk menjamin ketersediaan sumber daya manusia unggul, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Ketersediaan semen beku unggul dari BIB Lembang berkontribusi langsung pada peningkatan populasi dan produktivitas ternak. Ini sangat relevan dengan agenda nasional seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan dukungan nyata dari subsektor peternakan,” imbuhnya.
Di bidang penelitian, kedua institusi sepakat mengembangkan riset bersama di bidang teknologi reproduksi dan kesehatan hewan. Sedangkan dalam pengabdian kepada masyarakat, fokus akan diarahkan pada kegiatan edukatif yang memberdayakan peternak lokal dan memperluas literasi kesehatan hewan di tingkat akar rumput.
Rektor UMS, Triseu Setianingsih, menyambut baik sinergi tersebut dan menyampaikan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran Hewan di kampusnya dirancang untuk menghasilkan dokter hewan dengan kompetensi klinis dan bioteknologi sekaligus.
“Kami ingin menghasilkan lulusan dokter hewan yang berbasis bioteknologi dan siap menjawab tantangan industri. Karena itu, kolaborasi dengan mitra seperti BIB Lembang menjadi kunci dalam memperkuat kurikulum dan pengalaman lapangan mahasiswa kami,” ujar Triseu.
Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Kementan dalam membangun sistem peternakan nasional yang kokoh melalui sinergi antar-lembaga. Dengan memadukan keunggulan akademik dan kekuatan teknis lapangan, BIB Lembang dan UMS diharapkan mampu mencetak tenaga profesional yang andal dan inovatif.
