Kementan Perkuat Tembok Biosekuriti Papua, Salurkan Disinfektan untuk Keerom
Keerom — Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan disinfektan ke Kabupaten Keerom, Papua, sebagai langkah nyata mencegah merebaknya Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS). Penyaluran dilakukan melalui Balai Veteriner Jayapura, unit pelaksana Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada Rabu, 23 Juli 2025.
Kepala Balai Veteriner Jayapura, Tri Juwanto, menyebut bantuan ini sebagai bagian dari penguatan sistem biosekuriti di wilayah timur Indonesia. “Bantuan ini merupakan wujud kehadiran Ditjen PKH di lapangan, sebagai bentuk dukungan nyata dalam memperkuat langkah-langkah pencegahan PHMS, khususnya di wilayah Kabupaten Keerom,” ujarnya.
Disinfektan yang disalurkan akan digunakan untuk mendukung kegiatan disinfeksi rutin di berbagai lokasi strategis, termasuk kandang, pasar hewan, hingga jalur distribusi ternak. Dukungan ini disambut positif oleh pemerintah daerah.
“Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan disinfektan ini. Nantinya akan kami distribusikan untuk mendukung kegiatan disinfeksi rutin di titik-titik strategis,” kata Wagino, Kepala Bidang Dinas Pertanian Kabupaten Keerom.
PHMS merupakan ancaman serius terhadap sektor peternakan dan berdampak pada ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat. Untuk itu, Kementerian Pertanian terus mendorong kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga kesehatan hewan, sekaligus menjamin keamanan pangan asal ternak.
Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Kementan untuk membangun sistem kesehatan hewan yang tangguh, terutama di wilayah perbatasan dan daerah rawan penyakit. Dalam jangka panjang, penguatan sistem biosekuriti seperti ini diharapkan mampu menjaga stabilitas produksi dan mencegah kerugian ekonomi akibat wabah penyakit.
